Sunday, January 31, 2010

Exam fever ... note to self

Exam Fever is on... thought it keep it simple

Note to self >>>
  • Sentiasa tajdid niat belajar...
  • Jaga kesihatan menjelang peperiksaan...
  • Maafkan orang lain dan pohon kemaafan dari orang lain...
  • Call Mama and Abi, mohom doa restu...
  • Less Facebook, more Books!
  • Study!... Jangan Malas2!
  • Hargai masa yang ada...
  • Study2 juga, Masjid, Quran jangan Lupa...
  • Jaga hubungan dgn Allah, Jaga hubungan dengan manusia...
  • Istighfar banyak2... takut tak lekat apa kita baca...
  • Banyakkan solat hajat, tahajud, taubat dan doa, kerana akhirnya yg memberi kejayaan adalah Allah...
  • Men'tamam'kan mutaba'ah amal...
  • Decrease distractions...
  • Focus!
  • Make up for those lost marks in mid-term, practical exam and assignments!
  • Optimize your time..
  • Prioritize!
  • Tidur pada kadarnya, not too much, not too little (musim2 sejuk ni kena mujahadah sikit lawan nafsu tidur)
  • etc..

(yang mana boleh pakai amik la... nak share ur notes to self
jangan segan2...)

bittawfiq wannajah!
Rabbana yusahhilna, wa laa tu'assirna...

Tuesday, January 26, 2010

they have 8 hands, i only have 2...

post yang sangat menarik!
(Saiful Islam) follow the link below to read t
sotong tangan lapan, abi tangan dua

Tuesday, January 19, 2010

Trip to Luxor & Aswan

click for a better view
but make sure you register before the 1st of Feb!
seets are limited.
first come first serve..
and make sure you have your passport and Visa!

  • El-Karnack Temple
  • El-Oxour Temple
  • Valley of the Kings
  • Hatshbsoot Temple
  • The Two Statues of Memnoon
  • Edfo Temple
  • Komomboo Temple
  • The High-Dam
  • El-Filla Temple
  • Island of Plants
  • The Obelisk

Monday, January 18, 2010

khas untuk anda

post kali ini khusus untuk mereka yang memegang jawatan; AJKT2, SR2, ketua lecture, ketua section, AJK2 unit etc.
dan secara umunya kepada semua yang membaca post kali ini.

sebelum itu... hadirkan bukan sahaja mata anda, tetapi hati anda apabila membaca post ini...

ingin saya mulakan post kali ini dengan sebuah ayat Quran; Surah An-Nahl(16);97

"Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki2 mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan denga pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan"

sebagai orang yang diberi amanah, sering kita bekerja, berpenat, berkorban masa dan credit...
kadang2 syaitan akan berbisik kepada kita
"buat apa kamu penat2 ni? apa ko dapat? baik ko lepak2 je. enjoy! life is short babeh!"
dan laju je nafsu kita mengiyakannya!..
apa jawapan Allah kepada hasutan syaitan itu?... ayat yang kamu baca tadi la... dekat dunia lagi Allah menjanjikan kita kehidupan yang baik.. 'baik' itu sangat luas skopnya... belajar senang, dengan housemate/kawan2 xde masalah, duit mencukupi, keberkatan masa, orang belanja ^^ etc. (just use ur imagination!)... masyaAllah...
then the 2nd part Allah janjikan kita pahala yang lebih baik daripada apa yang kita kerjakan...
Allah tak sebut setimpal dengan apa yang telah kita kerjakan, tetapi 'lebih baik'!
MasyaAllah... cani la... kamu kerja sebagai waiter... kadar gaji adalah 50 ringgit sejam... tapi tiba2 majikan ko bermurah hati untuk bayar 200 ringgit! no strings attach... sape tak nak!...
so, diharap kita sama2 lebih bersemangat dalam bergerak selepas ini... yakinlah, tidak sia2 masa yang kamu 'infaq'kan itu... iA mereka yang infaqkan harta di jalan Allah, akan digandakan 700 kali!... (2;261)

then nak sebut jugak ttg benda yang paling penting dalam hidup kita...
NIAT
kita bekerja, belajar, beramal... tetapi perlu kita tanya balik.... untuk apa kita bekerja?...
untuk nama ke?, glamour ke?, orang ke?, persatuan ke?, terpaksa ke? Allah ke?

nabi pernah bersabda "
“Sesungguhnya setiap amalan itu hanya dengan niat. Dan sesungguhnya setiap orang hanya mendapat balasan mengikut apa yang diniatkan. Sesiapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya adalah pada Allah dan rasulnya. dan sesiapa yang berhijrah untuk mencari duniawi atau untuk mendapatkan wanita yang ingin dikahwini, maka (pahala) hijrahnya itu mengikut niatnya.”
(Riwayat al-Bukhari).

kita sedekah for instance. kalau kita buat kerana nak orang kata kita ni bagus, pemurah...
kita akan dapat la... orang akan kata bagus, pemurah... tetapi setakat itu je la... Allah tak tengok pun. jadi cubalah kita untuk ikhlas dalam SETIAP perkara yang kita lakukan. iA dikira di sisi Allah sebagai kebaikan yang akan membantu kita di hari yang tiada pertolongan selain drpd Allah dan Rasulnya...

wallahu'alam...
sorry.. ini adalah post express... penulis agak kesempitan masa...
kalau tak dapat ambil manfaat yang besar, ambil menfaat yang sedikit pun jadilah...
iA khir... good luck semua!!

Friday, January 15, 2010

farshi at turab

farshi at turab with malay translations;

Wednesday, January 13, 2010

wasotiyah

Islam mengajar kita untuk bersederhana dalam setiap perkara.
ulama2 menyebut perkara ini sebagai "Wasotiyah"

kalau kita tgk agama lain (wallahu'alam, ini daripada apa yang saya dengar)

Kristian mithalannya, dia ajar macamana?
"Jika ditampar pipi kirimu, bagilah pipi kananmu (dan jangan membalas tamparan itu)

kalau yahudi pulak,
"sebelum dia tampar kamu, kamu tampar dia dulu!"

macamana? apa pendapat kamu?
yang first tu over'humble' pulak, sehingga dipijak2. islam ajar kita macam tu ke? Palestine diceroboh kita mendiamkan diri. "ambillah tanah kami, ambillah anak2 kami"... tak...
ISLAM tidak ajar macam tu...
orang mintak 60 ringgit.... "ambillah, ambik 120 pun takpe, 180 pun takpe, 240 pun takpe".... tak....
ISLAM tidak ajar macamtu

and at the same time,
ISLAM juga tak mengajar the opposite. bila ada driver taxi yang 'ter'tamak, mintak duit lebih2... kita pun mangamuk, then balik rumah habis kita citer kat satu dunia... "driver taxi sini teruk la", "**** la driver sini!" dan pelbagai lagi ayat yang tidak sedap didengari oleh telinga. jangan kita pukul rata. habis adik2 kita letak 'mind set'
"driver taxi = penipu"
saya sendiri terkena mind set ini, naik taxi je, 'sympathetic' nervous system aku activated, padahal pergi carrefour, sepatutnya rilex, cool, seronok...tak ke kesian dekat driver2 yang baik2, hafaz quran, amat menghormati 'foreigner' dsb.
mungkin kita boleh guna pendekatan lain. bila bercakap ngan adik2 kita. "Driver taxi sini, ada
'sesetengah' daripada mereka yang suka mintak duit lebih2 kalau nampak foreigner, so berhati2"


ok, no more analogies, straight to current issues (in Alexandria,
readers from elswwhere might not understand certain parts):

di dalam post 'menconteng arang di muka', saya tidak menyeru mahasiswa2 sekalian untuk jadi seperti orang yang ditampar pipi kiri, dan memberi pipi kanan anda... dan saya pun tak nak buat macam tu, sakit kot.... tak, bahkan
ISLAM juga tidak menyuruh berbuat begitu.

betul, bak kata kader, '
kita sebagai pelanggan ada hak kita'. saya sangat setuju.
tetapi tidak perlu lah sehingga kita memburuk-burukkan nama university kita. jangan kita pukul rata.
rasanya lebih ramai daripada pihak2 di University ini yang cuba untuk membantu kita.
cuma kita je tak sedar.
yela, manusia dan saya sendiri, tend to look at the 'tear' on the book, berbanding dengan 'isi' buku itu sendiri yang sangat bagus dan bermanfaat. (nak tau apa manfaat2, kesenangan University bagi kat kita?... boleh tanya saya secara personal)

let's become professionals...

wallahu'alam...


Tuesday, January 12, 2010

how 'siwak' defeated the greatest army on the face of the earth


This is an abstract from a book i bought. Healing Body & Soul. kalau terjumpa i strongly recommend that you buy it.


A Long Time ago, when the muslim army was fighting against the persian empire. the muslims were defeated in the first few rounds of the battle, so their commander, Sa'id ibn Abi Waqqas (R.A) gathered his men to reevaluate their resources and position. All seemed under control: the Muslim army had a great number og fighters and good resources; so what was the problem then?

Sa'ad concluded that this defeat must be a punishment from Allah for their sins, so he ordered each of them to repent and ask Allah forgiveness and check for any misdeed that he had committed or any acts of worship that he had forgotten to perform. All the men were good muslims, with sincere intentions and the true will and power to fight the enemies. Still, he insisted, they must have neglected some of Allah or His Prophet's orders. They went through the obligatory and the non-obligatory of worship, and then through the entire sunnah of the prophet to find their weak point. Finally, Sa'id realized that they had been neglecting the Sunnah of 'siwak'. They were not using siwak as our Prophet used to do before prayer. how strange it seemed: men at the battlefront who thought that their weak point was that they were not brushing their teeth five times a day!

Sa'ad ordered for the siwak sticks to be distributed to each muslim in the army and asked them all to follow our prophet's Sunnah. No one argued, no one questioned his commander's reasoning; no one asked what siwak had to do with winning or loosing the battle against the strongest army on the face of the earth.

Meanwhile, the persian army had sent spies to check on the Muslim's camp. The persians at that time looked upon the Arabs as a primitive, uncivilized nation, so when the spies reached the Arabs' camp and saw them rubbing their teeth with sticks, they failed to understand what was going on, until one of them shouted:
"They are sharpening their teeth to eat us alive; they are cannibals!"

The persian spies ran back to their camp and the news spread like wildfire. The whole army panicked, and most of the Persian fortresses were abandoned and fell easily into the Muslims' hands..

do you see the moral of the story? do not underestimate even seemingly insignificant orders from Allah and his Messenger (Quran and Sunnah), even if you do not understand the wisdom behind it. Until recently, scientists had not discovered enough to confirm most of the information present in this book, yet Islamic teachings were followed, grasped and regularly practiced by muslims for years. They did not need to know that
homosexuality causes the spread of fatal diseases;
or that pork is a potential host for viral mutation;
or that alcoholic beverages intoxicate the blood and nerves;
they did not need to know that ablution boosts immunity, that regular prayers, supplications, and meditation reduce hypertension and relax the nerves;
or that anger, hate, ency and severing family ties all disturb your biological functions;
yet they were certain deep in their hearts that since the orders came from Allah, then they must hold tremendous benefits and great wisdom.

do not get me wrong, though; we should still try to search for the wisdom and the meanings behind everything we do. We are required to learn, explore and experience, we should seek scientific knowledge in all fields and apply this knowledge in our everyday life. Even if we do not find an answer we should still believe that our islamic teachings are the best source of health and happiness for our body and soul; and we should be certain that the meanings we grasp and the knowledge we attain can never encompass all the wisdom behind these precious teachings. Learning is a life long process.

Allah says...
... and of knowledge, you [humans] have been given only a little.
Quran 17;85


Good luck fellow Alexandrians for you're coming exams!
Exam Alert! InnAllah ma'ana

Monday, January 11, 2010

menconteng arang di muka?

*post has been deleted by admin* 12/1/2010 - 3.40pm

salamUllah alaikum...

I've said what i have to say... rasanya mahasiswa2 Universiti Iskandariyah semua pun da baca...
and i hope the message got through... setuju atau tidak... terpulang... masing2 ada pendapat...
it's just that, i have to do myself what i said... that is to not talk about this matter keluar daripada keluarga kita... biar benda ni habis kat dalam je...
and this post itself is talking about 'that' matter... so i'm obliged to delete it...

(hadith tak delete la);
hadis ke-16, hadith 40;
Abu Hurairah (r.a) narrated;
A man asked the prophet 'Advise me!'
The Prophet (S.A.W) said "Do not become angry"
the man asked (the same) again and again, and the Prophet (S.A.W) said in each case
"Do not become angry"

Thursday, January 7, 2010

ikut masa, ikut tempat

"Afdol Ibadah, 'ala waqtuha"
'sebaik2 ibadah, adalah mengikut waktunya'

1. Kita tengah Baca Quran ni, then ada orang datang ziarah kita. Lebih baik kita tutup mushaf dan melayan tetamu kita.
related hadith > (hadith ke-15, hadith 40)

2. Sekiranya exam 'aroung the corner', maka 'study' la menjadi ibadah yang afdol berbanding perkara2 lain.

3. At the end of a tiring day, setelah sehari suntuk belajar. ibadah yang afdol adalah tidur!

4. Tengah2 belajar Physiology, tiba2 azan isyak, afdhol ntuk solat isyak. Dulu
teringat pulak satu kisah. ada sorang hamba Allah ni. buat rumah, tinggal nak letak satu biji bata je lagi. tetapi kerana azan, beliau membiarkan bata yang terakhir itu untuk pergi solat.


p/s : Dear readers yang rasa2nya ada contoh2 lain jangan segan2 kay?

haih..... mesir.... oh mesir...

'man la yahtamma biamril mu'mineen, falaysa minhum'
(barangsiapa yang tidak mengambil berat tentang urusan/keadaan orang2 mukmin, maka dia bukanlah dari golongan mereka)





kenapa eh jadi cani?... tak tahu la nak cakap macamana...
pandai2 la jawab di hadapan Allah nanti!

"Tidak beriman seseorang di kalangan kamu, sehingga dia mengasihi untuk saudaranya, apa yang dikasihi untuk dirinya." (Hadith Sahih).

Saya yakin bila ditanyakan kepada kita, kita sayang tak ibubapa kita?. saya yakin dan berani menjamin jawapannya adalah Ya. Tapi cukupkah dengan hanya mengatakan bahawa kita menyayangi mereka? tanpa kita melakukan apa2 yang membuktikan cinta kita tersebut?.
Yang duk oversea contohnya, jarang2 sekali call mereka. message pun sometimes je. get my point? yang di rumah pun, berat je rasanya nak menghulurkan bantuan kepada parents, cuci pinggan ke, kemas rumah ke.
haa... so let's proove our love, cinta tu jangan di mulut kita sahaja!

so let's ask ourselves. Do We Care About Your Brothers And Sisters In Palestine?.
then let's ask ourselves again. Have W Prayed For Them Today?



Monday, January 4, 2010

why I renounced the position

SalamUllah alaikum...


Ever since my name was short listed as a candidate for the Comitee Members (AJKT) of PERUBATAN (Persatuan Pelajar2 Perubatan Malaysia Mesir)... i was in a SigNifiCant dilemma on whether to accept the post, or step down from it...


But, before i proceed, i would like to thank all of those who wrote my name semasa penamaan calon dibuat... i appreciate the trust that you put in me, and it is not in my intention to let anybody down. This decision was mine to make, taking everything into consideration, after appropriate discussion, istikharah and contemplation.

I also hope that this post does not change the current candidate's 'stand' atau pendirian. Yang terus bertanding dan lebih2 lagi yang terpilih. InsyaAllah, biiznillah... 'Ajran Azeema' dan 'Fauzan Kabeera' milik kalian.

Saya juga minta maaf kerana tidak sekuat kalian...


the dilemma......


A part of me told me to accept the post.

People were counting on me, expecting great things from me (from what i heard).

Then, kalau bukan kita, siapa lagi? kan?.

Jadi AJKT bukan sibuk mana pun (belum jadi da pandai2 buat assumption).

I would also gain lots of experience by accepting the post, time-management, multi-tasking, communication skills etc. In short, it would transform me into a much more mature, trustworthy, reliable person. Not to forget a more suitable calon menantu... hehe.

Also, many verses fom the Quran and hadiths tell us to 'berjihad' and berbakti kepada orang lain. 'Erti hidup adalah pada memberi' kata Ust Hasrizal.

'Khairunnas yanfa'u lighairihi' - sebaik2 manusia, adalah yang memberi manfaat kepada orang lain.

Dakwah juga akan lebih rancak dengan menjadi AJK.

Lastly Allah menjanjikan naungan pada hari Pengadilan kepada pemimpin yang adil.

So why not?...


On the contrary, another part told me to renounce it.

here's the letter i sent to the

Jawatankuasa Pilihan Raya Perubatan


>>>>>>>>>>>



Muhammad Anas bin Kamarudin,

Calon Ahli Jawatankuasa Perubatan Iskandariyah.

______________________________________________________________


Ahmad Syafiq Bin Zaharin,

Pengarah,

Jawatankuasa Pilihanraya

Perubatan Iskandariah. 1 January 2010


Tuan,


Rayuan menarik diri daripada bertanding dalam pilihanraya Perubatan Iskandariyah


Merujuk perkara di atas, saya Muhammad Anas bin Kamarudin, Calon Ahli Jawatankuasa Perubatan Iskandariyah, ingin membuat rayuan untuk menarik diri daripada bertanding dalam pilihanraya perubatan Iskandariyah 2010.


1. Pertamanya, saya nak menjelaskan kepada pihak tuan bahawa saya bukanlah tidak mahu memberi apa-apa sumbangan dan khidmat kepada Perubatan, tetapi saya merasakan bahawa memegang jawatan sebagai AJKT bukanlah medan yang sesuai untuk saya menyumbang kepada persatuan. Ada pelbagai lagi cara saya boleh menyumbang kepada persatuan. Contohnya, seperti apa yang telah saya laksanakan sekarang, sebagai Student Representative, AJK2 kecil, menghulurkan bantuan, pendapat, sokongan dsb.


2. Menjadi AJKT merupakan amanah daripada Allah, yang akan dipersoalkan samaada terlaksana di akhirat kelak. Saya bimbang tidak dapat laksanakan amanah ini dengan sebaiknya. Saya juga menyedari hakikat bahawa saya ada amanah yang lebih besar daripada Allah, iaitu amanah sebagai pelajar. Dan melihatkan prestasi saya yang kurang memuaskan sekarang dan pada tahun lepas, saya bimbang amanah yang lebih besar dan lebih utama ini, akan tergugat dengan saya memegang jawatan ini. Selagi ‘result’ saya belum stabil, saya tidak ada niat untuk memegang jawatan sebagai AJKT perubatan. Dahulukan yang dahulu, kemudiankan yang kemudian.


3. Allah telah berfirman “tuminuuna bIllah, wa bil waalidayni ihsana”. Selepas beriman kepada Allah, Allah memberi keutamaan kepada kita untuk berbuat baik/mentaati ibu bapa, bukanlah berjihad atau berdakwah dsb. Sekiranya jihad deberi keutamaan daripada mentaati ibubapa, mungkin saya akan ‘consider’, tetapi setelah membincangkan perkara ini secara terperinci dengan ibubapa saya, dan keputusannya, mereka tidak merestui saya dilantik menjadi AJKT. ‘Allah tidak meredhai selagi ibubapa tidak meredhai’. Saya bimbang berkat dalam kehidupan hilang dan menjadi anak derhaka. Naudzubillah min zaalik.


4. Amanah ada dua jenis, atas ikhtiar kita sendiri dan yang wajib. Yang wajib, contohnya amanah sebagai seorang hamba, seorang anak, seorang khalifah, seorang penuntut ilmu. Yang di atas pilihan kita, sama ada untuk menerima atau tidak, adalah seperti menjadi AJKT PCI. Jadi saya ada hak untuk menolak atau menerima jawatan ini.


5. Walaupun menerima desakan daripada pelbagai pihak untuk menerima sahaja amanah daripada Allah ini (amanah pilihan), tetapi untuk memuaskan hati semua orang, adalah sesuatu yang hampir mustahil. Jadi keutamaan saya adalah memuaskan Allah, ibubapa dan diri sendiri dahulu. Kalau berkhidmat sebagai AJKT, tetapi tidak ikhlas dan dalam keadaan terpaksa, prestasi saya akan terjejas, orang lain tidak puas dan diri sendiri terbabas. Belajar, membantu dalam menjayakan program, dan ta’mur bil ma’ruf wa tanhau ‘anil mungkar juga dikira sebagai ibadat. Tanpa menafikan pahala dan ganjaran yang besar sebagai pemimpin yang adil.


6. Saya yakin, selain daripada saya, dikalangan 800+ pelajar di Iskandariyah ini, ada yang lebih layak, dan bersedia untuk menerima jawatan AJKT berbanding dengan saya.


7. Keputusan untuk saya menarik diri adalah suatu keputusan yang sangat sukar untuk saya buat. Pelbagai cara dan perkara saya laksanakan untuk membuat keputusan ini. Perbincangan, timbang tara, istikharah dan ‘contemplation’ telah saya buat. Dan keputusan inilah saya rasakan yang terbaik untukku, pada agamaku, duniaku dan kesudahanku.


Saya berharap permohonan saya ini dipertimbangkan oleh pihak tuan. Ingin juga saya merakamkan ucapan infinity terima kasih kepada pihak tuan atas masa, dan pertimbangan pihak tuan.



Sekian, Terima Kasih.


(MUHAMMAD ANAS BIN KAMARUDIN)


<<<<<<<<<<<<<<<


Yang nak buat kerjanya nanti, saya, bukan kamu atau dia. Saya takut2 tidak mampu bawak both this and my studies. bukan apa, i'm not exactly in front of the crowd when it comes to my studies. takut2 nanti 'ter'gagal. Yang susahnya bukan saya je, parents, penjamin, family, bakal family, takkan kerja nanti duk bayar hutang je... (bukan nak takutkan bakal2 AJKT, tapi memberi motivasi kepada mereka untuk bersedia drpd sekarang)... and if you guys need any assistance, just ask.. ok?... please do.... you guys have my full support....

Again, saya minta maaf i'm not as strong as i should be... pray that i'll become a stronger person in the days to come, the ummah is in need of strong 'rijal's...



i've said what i have to say...

Sunday, January 3, 2010

mesti baca...

copy pasted from this blog

Ada tak ustazah nak kahwin dgn engineer?

"Adakah perempuan biasa tak layak utk mendapat ustaz?"-statement 1
"Ada ke ustaz yang nak kat engineer?"-statement 2

Dua buah statement yg berbeza lafaz,tapi maksudnya sama.Utk pengetahuan pembaca sekalian,saya terbaca keyataan berikut di status sorg sahabat di facebook.(dirahsiakan!)

Saya tertarik dgn soalan-soalan ini kerana terdapat perkataan ustaz.Siapakah ustaz?umumnya,ustaz diertikan sbgai org berilmu yg mengajar di masjid,di pondok atau di sekolah.

statement 1 memberi maksud seolah-olah ustaz itu hanya layak untuk seorang ustazah dan tidak layak bagi org biasa.Statement kedua pula mengambarkan seolah-olah ustaz tidak berminat dengan perempuan yang bukan ustazah.

Persoalannya,mengapa mereka mahukan ustaz?

Jawapannya mudah kerana gelaran ustaz sinonim dengan baik, taqwa, penyayang, bertanggungjawab dan berilmu.Ustaz juga dianggap sbgai golongan mulia di dalam masyarakat.Jika ada sebarang masalah berkaitan agama,pasti ustaz akan dijadikan sumber rujukan.

(ustaz kecil.hehe)
Roh dan jasad manusia mmg sifatnya suka kepada kebaikan.Maka mereka akn mudah tertarik dgn org-org yg baik seperti ustaz.

Kalian pernah tak membaca satu ayat drpd Quran",..sesungguhnya org yang mulia di sisi Allah ialah orang yg paling bertaqwa..".Dalam ayat ini Allah telah perincikan kpd kita,siapakah yang kita patut muliakan dan siapa yang kita tak patut muliakan.

Sebagai orang awam,saya sedikit terkilan dgn sikap sesetengah anggota masyarakat yg menilai manusia dgn kelulusan.Manusia akan dianggap mulia jika dia lepasan universiti luar negara.Manusia akan dianggap mulia jika dia memegang ijazah,master atau Ph.D atau apa-apa sijil.Adakah ini cara kita memuliakan manusia? (soalan ini kembali kpd penulis)

Salah satu adab sesama manusia ialah dgn memuliakan ulama,menghormati orang tua dan menyayangi kanak-kanak.Siapakah ulama yg Nabi suruh kita muliakan mereka?

Ulama ialah org-org yg mahir dengan Quran dan dekat dengan sunnah.Merekalah org yg paling menyerupai Baginda.Allah sudah tetapkan,manusia yang berjaya ialah manusia yg dapat taat segala perintah Allah dan dapat ikut semua sunnah Baginda.Mereka inilah yang patut kita muliakan sebenarnya.

Ada ramai ustaz yang kelulusan akademik mereka ternyata hebat,tetapi ternyata tak sedikit ustaz yg tak bertaqwa.Ramai juga yg tidak mempraktikkan ilmu yg mereka belajar 5 tahun di unversiti dalam kehidupan mereka.Ramai juga ustaz yg terang-terang menyokong ajaran sesat sekular.Ramai juga ustaz yg menggunakan ilmu mereka untuk menyesatkan orang lain dgn kata-katanya dan tidak sedikit pula ustaz-ustaz yg berjaya memecahkan silaturrahim umat islam.

Orang yg berilmu tak semestinya ustaz kerana org yg berilmu hendaklah benar ilmunya!Ilmu yg benar terasnya hidayah dan taufik.Dgn ilmu ini,kita bisa membezakan haq dan batil.Dengan ilmu juga kita tahu apa perintah Allah dan kita taat.Dgn ilmu juga kita tahu apa sunnah Nabi lalu kita ikut semuanya.

Pernah anda dengar ungkapan seorang tokoh yg berilmu,'Nabi Muhammad berjanggut kerana di zaman Baginda tiada gillet(pisau pencukur)' atau pernah dengar,'jika kita laksanakan hudud maka pasti org ramailah yg kudung tangan.Lepas tu nak kerat apa?kaki?lepas tu kerat apa lagi?..'(lebih kurang begitulah kata-katanya)

Ada satu kisah benar diceritakan oleh seorang doktor.Di hospital,dia banyak mengalami kes kematian pesakit.Pernah ditanya kpdnya sepanjang puluhan tahun dia mentalkinkan org mati,ada tak org yg mati sempat ucap kalimah Lailahaillallah.Beliau menjawab hanya seorang budak mat rempit sahaja yg boleh mengucap kalimah agung ini dan bila diperiksa ternyata mat rempit ini menyimpan miswak(kayu sugi) di dalam koceknya.

Allah memuliakan mat rempit kerana budak tu cinta kpd sunnah nabi.

Org yg berilmu mesti tahu bahawa sunnah membawa kejayaan.Apa yg Nabi s.a.w buat atau sabdakan,semuanya datang drpd Allah.Kita manusia yg kononnya berilmu banyak pula mempertikaikan sunnah Baginda.Ketahuilah,antara fadhilat bersiwak ialah mudah utk mengucapkan kalimah Lailahaillallah sblm mati dan yakinlah,wajib syurga bagi mereka yg berjaya mengucapkan kalimah agung ini.

Orang yg berilmu pasti tahu dakwah itu wajib.Tapi berapa ramai yg sanggup tiru Baginda Nabi s.a.w dan para sahabat r.a yg siang-siang mereka seperti singa,mengajak manusia meningglkan taghut serta mengisbatkan Allah,dan malam-malam mereka seperti tikus yg merintih bermunajat moga Allah kurniakan hidayah kpd setiap manusia terutama diri mereka.Sedangkan tidak sedikit ustaz yg hanya melihat kemungkaran dilakukan di hadapan mereka!Sedangkan mereka ada mulut untuk menegur dan mereka ada 'baju besi' utk menghalang panah!

Kesimpulannya,Allah telah menetapkan kejayaan kita dgn sejauh mana kita taat semua perintah Allah dan ikut sunnah Baginda s.a.w.Mendapat gelaran ustaz itu tidak menjadikan seseorang itu mulia disisi Allah.Sebaliknya tahap ketaqwaan itulah yg patut kita gunakan sbgai kayu ukur nilai kemulian seseorang.Mahukan suamimu ustaz?lebih baik jika kamu cari orang yang bertaqwa.

'Perempuan-perempuan yg keji untuk lelaki yg keji sedangkan perempuan yg baik utk lelaki yg baik...'(An-nur ayat 26)

P/S-->maaf jika post kali ini agak kasar.Sekadar utk menjadi peringatan kpd diri saya sendiri.Semakin kita berilmu,semakin kita dekat dgn fitnah.